Berangkat dari pelayanan Panti Karya Hephata (Red. Hephata) yang akan 100 tahun pada tahun 2023, maka dipertimbangkan perlu untuk revitalisasi pelayanan dan institusi untuk Hephata. Oleh karena itu dilaksanakanlah Konsultasi Nasional (Red: Konas), dimana Konas ini pun sebagai ajakan kepada semua stake-holder (para pihak terkait) untuk turut serta dalam revitalisasi Hephata.
Sesuai dengan arahan Ompu I Ephorus HKBP, bersama dengan Kepala Departemen Diakonia dan Kepala Biro Diakoni Sosial, Konas tersebut harus mampu menghadirkan Ibu Menteri Sosial Republik Indonesia, sebagai wujud kolaborasi Antara Pemerintah dan HKBP. Terpujilah Tuhan Ibu Dr. (HC.) Tri Rismaharani (Menteri Sosial RI) dapat hadir dalam Konas tersebut meskipun secara virtual.
Konsultasi Nasional ini berlangsung di Pearaja Tarutung, tanggal 15-16 April 2021, dengan dihadiri peserta secara on-site (hadir fisik + 100 orang) dan juga on-line (virtual + 200 orang). Seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik, terlebih pemaparan para narasumber yang disampaikan dengan lugas dan sederhana yang diharapkan mampu untuk dipahami dan dilaksanakan oleh setiap peserta.
Diawali dengan Keynote Speech oleh Ompu I Ephorus, kemudian dilanjutkan pemaparan pelayanan Diakonia HKBP oleh Kepala Departemen Diakonia lalu kebijakan dan pelayanan Pemerintah kepada para difabel oleh Menteri Sosial RI Ibu Dr. (HC.) Tri Rismaharani. Selain itu ada juga Jona Aman Damanik (Jakarta, Aktivis Inklusi), Christian Pramudya (Jogja, Aktivis Inklusi), Melda Simorangkir (Jakarta, Praktisi Pendidikan), Pdt. Dr. Deonal Sinaga (Kepala Departemen Diakonia HKBP). Dalam setiap pemaparan narasumber, dalam segala keterbatasannya, Hephata juga berusaha dengan menggunakan Bahasa Isyarat.
Semua materi narasumber kemudian dikerucutkan menjadi 3 bagian untuk dibawa dalam diskusi kelompok: 1. Pemberdayaan Difabel (ekonomi, social, politik, dsb); 2. Revitalisasi Hephata (baik institusi maupun Rehabilitasi Berbasis Masyarakat-RBM); dan 3. Kebijakan HKBP. Dari hasil diskusi itu, lahirlah sebuah pemahaman dan komitmen bersama, bahwa pelayanan kepada difabel bukan hanya menjadi tanggungjawab Hephata, melainkan menjadi tanngungjawab HKBP secara holistic di seluruh lini pelayanannya, baik jemaat, lembaga pendidikan, lembaga rumah sakit, dan unit-unit pelayanan yang ada di bawah naungan HKBP.
Dalam acara Konas ini, beberapa peserta dan panitia hadir secara on site di gedung Raja Pontas Lumbantobing, di antaranya ialah Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th., Praeses Distrik IX Tapteng-Nias, Pdt. Donda Simanjuntak, S.Th., Praeses Distrik XI Toba Hasundutan, Pdt. Same Siahaan, S.Th., Praeses Distrik XIV Tebing Tinggi Deli, Pdt. Sikpan Sihombing, M.Th., M.Pd., Praeses Distrik XVI Humbang Habinsaran, Pdt. Darna Lumbantobing, S.Th. Pimpinan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (Yapentra), Pdt. Jabes Silaban beserta tim, Pendamping dan Anggota Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) wilayah Tapanuli Raya dan Ketua Sekolah Tinggi Dikones (STD) HKBP, Diak. Dr. Eleven Sihotang beserta staf, Diak. Dr. Serepina Ditangani, MRE, .
Selain itu, sebelum acara berakhir dilangsungkan penyerahan persembahan acara Konas sebesar Rp.1.700.000,- kepada Dana Pensiun HKBP dan ditambahkan dengan dana sumbangan dari Unit Usaha Departemen Diakonia sebesar Rp.5.000.000,- sehingga total yang didonasikan kepada Dana Pensiun HKBP berjumlah Rp.6.700.000,-
Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th., dengan terlebih dahulu memberikan sertifikat kepada utusan peserta. Konas resmi ditutup dalam ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Saut Nababan sebagai liturgis dan pengkhotbah Pdt. Donda Simanjuntak
Kiranya setiap hal yang telah direncanakan dalam Konsultasi Nasional 2021 ini dapat diaplikasikan untuk menjangkau jemaat dan masyarakat difabel secara lebih luas dan berdampak. (KWR).